Jumat, 16 Desember 2011

Pesawat Bisa juga Terbang Dengan Jelantah





Hidayatullah.com--Penerbangan komersial pertama di Amerika Serikat dengan menggunakan bahan bakar nabati dari minyak goreng bekas dijadwalkan terbang Rabu (09/11/2011) dari Seattle, oleh Alaska Airlines.

Wartawan BBC di Washington Jane O'Brien melaporkan, gerakan lingkungan di kawasan pantai barat Amerika sangat kuat. Para pelanggan maskapai penerbangan tersebut ingin sekali mengurangi emisi gas pada saat mereka terbang, mereka tidak keberatan membayar biaya lebih mahal untuk tiket penerbangan dengan pesawat berbahan bakar nabati.

Oleh karena itu Alaska Airlines melakukan investasi di bahan bakar alternatif sebagai bahan bakar pesawat terbang, meskipun lebih mahal dibading menggunaka bahan bakar minyak seperti biasanya. Satu galon bahan bakar nabati dari minyak goreng bekas dipatok dengan harga US$17 padahal satu galon bahan bakar minyak biasa hanya US$3 per galon. Alaska Airlines hanya akan mengoperasikan 75 penerbangan dengan bahan bakar nabati.

Hal yang penting dari aksi ini, kata juru bicara Alaska Airlines, menunjukkan bahwa terdapat bahan bakar alternatif selain bahan bakar minyak dan bahan bakar tersebut aman digunakan di industri penerbangan. Ketersediaan bahan bakar alternatif, lanjut juru bicara Alaska Airlines, tinggal memerlukan dukungan lebih besar dari pemerintah dan sektor swasta untuk membuat bahan bakar secara ekonomis bisa digunakan.

Bahan bakar pesawat yang dibuat dari minyak goreng bekas ini diproduksi oleh Dynamic Fuels, pabrik yang baru didirikan satu tahun di Louisiana.

Pabrik juga sedang melakukan percobaan membuat bahan bakar untuk Angkatan Udara Amerika Serikat.

Perusahaan pesawat terbang Boeing juga mendukung pengembangan bahan bakar nabati dan mengatakan secara keseluruhan industri benar-benar serius mencari bahan bakar alternatif.

Sejumlah maskapai penerbangan dunia juga menjalin kerja sama dengan peneliti untuk mengembangkan bahan bakar nabati dengan menggunakan rumput-rumputan dan bahkan lumut.*

from: http://hidayatullah.com/read/19722/10/11/2011/dengan-jelantah-pesawat-bisa-juga-terbang-.html
»»  Full Read...

Rabu, 09 November 2011

Biadab, Kedok Amerika Dibalik Tragedi Tsunami Aceh Terbongkar

Mungkin ini berita lama tapi saya tertarik untuk mengulasnya lagi mengingat banyaknya kerusuhan yang melanda negera2 islam di dunia. Misteri rahasia tsunami di Aceh.

Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.

Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo. "Melalui pendapat dan analisa yang
»»  Full Read...

Iran Siap Berperang di Tel Aviv


Rabu, 09 November 2011

Hidayatullah.com--Para pejabat di Teheran, hari Selasa (08/11/2011), memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi perang di jalan-jalan Tel Aviv jika berani menyerang Iran. Demikian dilaporkan kantor berita semiresmi Fars.

"Israel bukan dalam ukuran dapat melancarkan serangan ke Iran, tapi jika ia melakukan tindakan bodoh itu, maka militer Iran akan bertempur dengan tentara Zionis

»»  Full Read...

Minggu, 06 November 2011

Lebah Garuda, Serangga Terpanjang yang Ditemukan di Sulawesi

Jum'at, 26 Agustus 2011

Foto: Perbandingan tawon Inggris dengan tawon "Garuda"

Hidayatullah.com--Majalah ilmu pengetahuan NewScientist memberitakan, ditemukan jenis lebah di Sulawesi yang bisa dikategorikan sebagai salah satu lebah terpanjang di dunia. Panjangnya hampir 4 sentimeter. Tawon pemangsa sebesar jari kelingking
»»  Full Read...

Sabtu, 05 November 2011

The 7 Wonders Bantah Organisasi Ilegal


Laporan Wartawan Tribunnews.com Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat terdengar kabar bahwa keberadaan Organisasi The New 7 Wonders merupakan organisasi ilegal. The New 7 Wonder, melalui Direkturnya, Jean Paul De La Fuente membantah bahwa organsisasinya ilegal dengan melakukan tele conferrence dengan Panitia Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) serta wartawan.
»»  Full Read...